Kolom Blog Adhi Ksp: Shangri-La
Kolom Blog Adhi Ksp
Shangri-La
Shangri-La, nama hotel bintang lima yang populer bagi pebisnis di Asia, termasuk di Jakarta. Hotel Shangri-La ada di mana-mana dan salah satu favorit bagi business traveller. Pembaca FinanceAsia menobatkan Shangri-La sebagai jaringan hotel terbaik di Asia, Best Hotel Chain in Asia in the annual FinanceAsia Business Travel Poll Awards 2005. Hotel Shangri-La Jakarta termasuk ranking di antara Shangri-La Makati Filipina, Bangkok, Beijing, Hong Kong, Kuala Lumpur dan Taipei.
Tahun 2006, penghargaan sejenis diberikan Business Traveller Asia Pasific kepada Shangri-La sebagai Best Business Hotel Brand in Asia Pacific.Jaringan hotel milik Robert Kuok, tycoon Malaysia kelahiran Johor Baru ini berkantor pusat di Hong Kong dengan 47 hotel dan resor dengan lebih 23.000 kamar (untuk bintang lima di bawah nama Shangri-La, sedangkan bintang empat di bawah brand Traders).
Robert Kuok Hock Nien (83), orang terkaya di Asia Tenggara (menurut Majalah Forbes, kekayaannya 7 miliar dollar AS), adalah juga pemilik suratkabar South China Morning Post terbitan Hong Kong, Kerry Group, dan Perlis Plantation Bhd.
Shangri-La ada di mana-mana di kawasan Asia Pasifik. Sekarang ini sedang dibangun lagi di Kanada, China daratan, India, Makau, Malaysia, Maldives, Oman, Filipina, Qatar, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.Di Jakarta, hotel ini sudah cukup lama berdiri, belasan tahun lalu di kawasan Sudirman, samping Wisma BNI 46.
Restoran-restoran di Shangri-La Jakarta termasuk yang terbaik. Mulai dari Shang Palace, Nadaman, sampai BATS. Dulu ada Pearl Garden, sekarang berubah menjadi SATOO. Restoran Perancis Margaux dengan kursi dan meja makan yang menampilkan suasana aristokrat, belum lama ini berubah menjadi Restoran Italia, Rosso dengan wajah lebih cerah.
Saya datang ke Shangri-La untuk bertemu dengan sahabat lama, Mbak Ratna Sjamsiar Idris, Director of Communications. Sebelum di Shangri-La, Ratna, saya kenal bekerja di Hotel Mulia. (Waktu itu saya masih ditugaskan oleh Kompas untuk membantu Warta Kota, suratkabar Jabodetabek plus, yang salah satu kerjaan memang jalan-jalan ke hotel bintang lima di Jakarta).
Saya lihat Lobby Lounge-nya masih sama. Menjelang sore hari, ramai dikunjungi. Sekarang bisa lebih ramai lagi karena Shangri-La menyediakan fasilitas wifi di seluruh penjuru hotel ini. Saya kira ini strategi bisnis yang jitu mengingat pebisnis dari manapun, membutuhkan koneksi ke internet, untuk kepentingan bisnis mereka.
Mbak Ratna yang didampingi asistennya, Nikky Almon, menceritakan betapa Shangri-La sekarang sudah memiliki fasilitas wifi di mana-mana, termasuk di lima restoran di hotel itu. Jika misalnya setelah makan siang, ada meeting, yang membutuhkan koneksi internet, tak perlu keluar dari restoran itu. Sungguh praktis dan efisien. Dan fasilitas ini gratis! Saya kira dari seluruh hotel bintang lima di Jakarta yang menggratiskan fasilitas wifi, bisa jadi baru Shangri-La yang melakukan hal ini. Tidaklah heran jika Lobby Lounge dan lounge di Rosso senantiasa ramai.
Kami makan siang di Restoran Jepang Nadaman.Dekorasi restoran bernuansa Jepang ini diciptakan Kanko Kikaki Sekkeisha Yozo Shibata & Associates of Tokyo Japan. Mbak Ratna memperkenalkan Quick Plate Lunch di restoran ini, yang sangat cocok untuk pebisnis yang waktunya singkat tapi butuh makan siang yang lezat bergizi. Harga per paketnya Rp 77.777++.
Penyajiannya tidak lama, sekitar 15 menit, hidangan sudah datang. Ada Tempura Mori Awase, Sushi Mori Awase, Salmon Steak, dan Saikoro Steak. Semuanya memiliki makanan pembuka, tahu Agedashi, sup ayam, nasi, asinan, dan es krim sebagai penutup. Saya pilih Sushi Mori Awase yang menghidangkan aneka ragam sushi. Kalau Salmon Steak, itu stik Salmon dengan jamur dan asparagus, sedangkan Saikoro Steak dihidangakan dengan nasi goreng, stik potong dadu dan sayuran. Tempura Mori Awase, sesuai namanya, hidangan aneka tempura. Nah, itu kalau pilih sajian cepat di Nadaman. Tapi bisa juga a la carte dengan menu kamameshi, teppanyaki, sushi dan makanan asli Jepang lainnya.
Yang saya suka di Shangri-La adalah Lobby Lounge-nya. Kalau sore hari, dentingan piano terdengar, membuai tamu yang sedang menikmati hidangan sore berupa aneka kue di sana. Pianis memainkan lagu lama, "Just the Way You Are", yang dipopulerkan Billy Joel, 30 tahun silam. Ya, sudah lama sekali. Tapi lagu itu tetap abadi. Seperti nama Shangri-La yang tetap abadi di mata business traveller.
Serpong, 21 Maret 2007
Shangri-La
Shangri-La, nama hotel bintang lima yang populer bagi pebisnis di Asia, termasuk di Jakarta. Hotel Shangri-La ada di mana-mana dan salah satu favorit bagi business traveller. Pembaca FinanceAsia menobatkan Shangri-La sebagai jaringan hotel terbaik di Asia, Best Hotel Chain in Asia in the annual FinanceAsia Business Travel Poll Awards 2005. Hotel Shangri-La Jakarta termasuk ranking di antara Shangri-La Makati Filipina, Bangkok, Beijing, Hong Kong, Kuala Lumpur dan Taipei.
Tahun 2006, penghargaan sejenis diberikan Business Traveller Asia Pasific kepada Shangri-La sebagai Best Business Hotel Brand in Asia Pacific.Jaringan hotel milik Robert Kuok, tycoon Malaysia kelahiran Johor Baru ini berkantor pusat di Hong Kong dengan 47 hotel dan resor dengan lebih 23.000 kamar (untuk bintang lima di bawah nama Shangri-La, sedangkan bintang empat di bawah brand Traders).
Robert Kuok Hock Nien (83), orang terkaya di Asia Tenggara (menurut Majalah Forbes, kekayaannya 7 miliar dollar AS), adalah juga pemilik suratkabar South China Morning Post terbitan Hong Kong, Kerry Group, dan Perlis Plantation Bhd.
Shangri-La ada di mana-mana di kawasan Asia Pasifik. Sekarang ini sedang dibangun lagi di Kanada, China daratan, India, Makau, Malaysia, Maldives, Oman, Filipina, Qatar, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.Di Jakarta, hotel ini sudah cukup lama berdiri, belasan tahun lalu di kawasan Sudirman, samping Wisma BNI 46.
Restoran-restoran di Shangri-La Jakarta termasuk yang terbaik. Mulai dari Shang Palace, Nadaman, sampai BATS. Dulu ada Pearl Garden, sekarang berubah menjadi SATOO. Restoran Perancis Margaux dengan kursi dan meja makan yang menampilkan suasana aristokrat, belum lama ini berubah menjadi Restoran Italia, Rosso dengan wajah lebih cerah.
Saya datang ke Shangri-La untuk bertemu dengan sahabat lama, Mbak Ratna Sjamsiar Idris, Director of Communications. Sebelum di Shangri-La, Ratna, saya kenal bekerja di Hotel Mulia. (Waktu itu saya masih ditugaskan oleh Kompas untuk membantu Warta Kota, suratkabar Jabodetabek plus, yang salah satu kerjaan memang jalan-jalan ke hotel bintang lima di Jakarta).
Saya lihat Lobby Lounge-nya masih sama. Menjelang sore hari, ramai dikunjungi. Sekarang bisa lebih ramai lagi karena Shangri-La menyediakan fasilitas wifi di seluruh penjuru hotel ini. Saya kira ini strategi bisnis yang jitu mengingat pebisnis dari manapun, membutuhkan koneksi ke internet, untuk kepentingan bisnis mereka.
Mbak Ratna yang didampingi asistennya, Nikky Almon, menceritakan betapa Shangri-La sekarang sudah memiliki fasilitas wifi di mana-mana, termasuk di lima restoran di hotel itu. Jika misalnya setelah makan siang, ada meeting, yang membutuhkan koneksi internet, tak perlu keluar dari restoran itu. Sungguh praktis dan efisien. Dan fasilitas ini gratis! Saya kira dari seluruh hotel bintang lima di Jakarta yang menggratiskan fasilitas wifi, bisa jadi baru Shangri-La yang melakukan hal ini. Tidaklah heran jika Lobby Lounge dan lounge di Rosso senantiasa ramai.
Kami makan siang di Restoran Jepang Nadaman.Dekorasi restoran bernuansa Jepang ini diciptakan Kanko Kikaki Sekkeisha Yozo Shibata & Associates of Tokyo Japan. Mbak Ratna memperkenalkan Quick Plate Lunch di restoran ini, yang sangat cocok untuk pebisnis yang waktunya singkat tapi butuh makan siang yang lezat bergizi. Harga per paketnya Rp 77.777++.
Penyajiannya tidak lama, sekitar 15 menit, hidangan sudah datang. Ada Tempura Mori Awase, Sushi Mori Awase, Salmon Steak, dan Saikoro Steak. Semuanya memiliki makanan pembuka, tahu Agedashi, sup ayam, nasi, asinan, dan es krim sebagai penutup. Saya pilih Sushi Mori Awase yang menghidangkan aneka ragam sushi. Kalau Salmon Steak, itu stik Salmon dengan jamur dan asparagus, sedangkan Saikoro Steak dihidangakan dengan nasi goreng, stik potong dadu dan sayuran. Tempura Mori Awase, sesuai namanya, hidangan aneka tempura. Nah, itu kalau pilih sajian cepat di Nadaman. Tapi bisa juga a la carte dengan menu kamameshi, teppanyaki, sushi dan makanan asli Jepang lainnya.
Yang saya suka di Shangri-La adalah Lobby Lounge-nya. Kalau sore hari, dentingan piano terdengar, membuai tamu yang sedang menikmati hidangan sore berupa aneka kue di sana. Pianis memainkan lagu lama, "Just the Way You Are", yang dipopulerkan Billy Joel, 30 tahun silam. Ya, sudah lama sekali. Tapi lagu itu tetap abadi. Seperti nama Shangri-La yang tetap abadi di mata business traveller.
Serpong, 21 Maret 2007
Comments