Kolom Blog Adhi Ksp: Cigar

Kolom Blog Adhi Ksp

Cigar

Hari Selasa (8/5) malam, saya diajak seorang teman, penikmat cerutu, untuk datang ke La Casa del Habano, tempat berkumpulnya penikmat cigar atau cerutu di Hotel Mandarin Jakarta. Sahabat saya, Edward Sihombing sejak jauh hari sudah memberitahu akan ada cigar roller master dari Kuba, Alfredo Andres, memperagakan kemahirannya menggulung daun tembakau menjadi cerutu.

Saya pikir mengapa tidak? Ini pengalaman baru melihat master cerutu dari Kuba.Di Hotel Mandarin yang berlokasi di jantung Jakarta, saya bertemu dengan teman lama seperti Despen Ompusunggu (Presiden Direktur NewsLink) dan Widhi Adi Hartono (Produser di Trans-7) .

Bersama Edward, mereka ini juga teman-teman saya berlatih salsa di Mistere Ritz Carlton. Lalu kami ngobrol berbagai topik sampai larut malam, sambil meneguk wine dan mendengarkan musik berirama latin yang dinamis. Duta Besar Kuba untuk Indonesia, Jorge Leon dan Duta Besar Panama untuk Indonesia, Raul Antonio termasuk di antara tetamu yang hadir, menyaksikan kemahiran Alfredo menggulung daun tembakau menjadi cerutu Kuba. Ada juga Dubes Afrika Selatan untuk Indonesia Mandla Griffiths Memela, dan Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz N Mehdawi. Tapi dua dubes disebut terakhir itu mengaku tak suka cerutu. Mereka datang karena persahabatan dan pergaulan antardiplomat.


Saya berjumpa Kastorius Sinaga dan istrinya, Lidya Tamboto, keduanya penikmat cerutu. Bu Lidya ini bahkan Direktur Havana, tempat berkumpulnya penikmat cerutu di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Juga ada Freddy Ndolu, Direktur Program Qtv. Mereka ini penikmat cerutu sejati. Sudah cukup lama menikmati cerutu dan paham seluk-beluk cerutu.

Edward mengagumi usaha pemerintah Kuba menjadikan cerutu sebagai bagian dari diplomasi. Kuba tidak main-main. Kuba serius dengan mendatangkan master cerutu langsung dari Havana. Meski Kuba diembargo Amerika Serikat, toh cerutu Kuba dikenal di seantero dunia. Konon pemimpinKuba Fidel Castro selalu memberi hadiah cerutu kepada tamu-tamu yang datang ke negara itu.

Sahabat saya, Edward lalu membandingkan dengan Indonesia. Seandainya Indonesia melakukan upaya serupa dengan Kuba, mungkin andalan Indonesia bisa dikenal seperti masyarakat global kenal cerutu Kuba. Cigar is Cuba, meski ada cerutu Dominika. Bahkan sebetulnya Indonesia juga punya cerutu Dos Harmanos produksi Djarum. Namun Dubes Panama Raul Antonio, penikmat cerutu mengaku belum ada yang dapat mengalahkan cerutu Kuba.

Saya lihat Dubes Kuba Jorge Leon bukan sekadar bertugas mengurusi masalah diplomatik, tetapi juga aktif mempromosikan cerutu sebagai ikon Kuba kepada khalayak Indonesia. Leon bahkan mengantar saya menemui koleganya, dubes-dubes negara sahabat, untuk sekadar ngobrol soal cerutu. Yang paling bersemangat bercerita sebetulnya Dubes Panama Raul Antonio.

Cerutu, cigar makin populer di Jakarta sejak sepuluh tahun terakhir. Tempat penikmat cerutu berkumpul La Casa del Habano dibuka di Hotel Mandarin tahun 1997 silam. Lalu bermunculan tempat serupa di sejumlah hotel berbintang lima di Jakarta. Biasanya orang menikmati cerutu sambil meneguk wine, seperti yang dilakukan setiap hari oleh Lidya Tamboto, istri Kastorius Sinaga. Setiap hari Lidya mengisap cerutu dua kali. Siang hari, cerutu Dominika karena lebih ringan, pada malam hari cerutu Kuba yang aromanya lebih segar.

Kalau Anda bertanya pada saya, apakah cerutu bagian dari gaya hidup saya? Saya kira belum. Tapi saya senang bergaul, berkumpul dengan banyak sahabat baru dan lama sehingga cerutu menjadi bagian dari pergaulan yang sehat. Saya tetap seorang jurnalis, yang bisa menikmati gaya hidup bercerutu dan meneguk wine di hotel-hotel bintang lima, tetapi saya pun senang bertemu dengan rakyat kebanyakan karena di sanalah saya dapat tetap memelihara kepekaan sosial saya.

Mereka yang dijerat kemiskinan struktural, butuh perhatian lebih besar. Kalau ada yang bilang jurnalis hidup di dua dunia, ya memang demikianlah. Saya menikmati hidup ini, menikmati perjalanan hidup saya sebagai seorang jurnalis, yang penuh warna-warni.

Serpong, 9 Mei 2007

Comments

Anonymous said…
Hi...
My name Eko Setiawan, i'm from Davidoff Indonesia For Dominican Cigar... Dunia cigar hal yang baru buat gw, tapi menarik perhatian gw buat belajar tentang cigar, selain memang gw kerja di dunia cigar dan mengharuskan gw buat tau tentang cigar gw juga tertarik dengan cigar, buat para penggemar cigar harus juga coba Dominican Cigar like Davidoff, Private Stock, Griffin etc. Bicara soal life style Cigar and wine merupakan dua hal yang saling melengkapi, yah memang keduanya hanya bisa dinikmati oleh kalangan kelas 1 karena selain harganya yang ga murah juga tempat yang menyajikannya merupakan tempat-tempat exclusive. Davidoff Indonesia juga akan menggelar Grand Launching Di Hotel-hotel besar di Jakarta dan juga kita akan mendatangkan Cigar Roller dari Repulik Dominika. Kita sambung lagi nanti, oke... Thanks a lot for all of you guys yang baca tulisan gw..

Popular posts from this blog

Kolom Blog Adhi Ksp: Paris van Java dan Wawa Sulaeman yang Fenomenal

Kolom Blog Adhi Ksp: Starbucks, Kopi Luwak, dan J.Co

Hiburan Rakyat Menjelang Kenaikan BBM