Kolom Blog Adhi Ksp: Angin Sepoi-Sepoi di Resto Backstage di Ancol
Kolom Blog Adhi Ksp
Angin Sepoi-Sepoi di Resto Backstage di Ancol
Hari Jumat (30/3) malam, saya menyempatkan diri hadir ke restoran baru di dekat Pantai Karnaval, yaitu Restoran Backstage. Dinamakan Backstage karena pemiliknya memang orang-orang di balik panggung, yang mensuksesnya acara-acara konser musik.
Saya bertemu Harry Kiss, pengusaha entertainment di bidang soundsystem, yang beberapa hari lalu mengirim SMS undangan kepada saya untuk datang ke resto ini. Saya bertemu pemilik lain resto ini, Hendra Lie, yang 40 tahun berpengalaman dalam usaha lighting. Perusahaannya, Mata Elang, perusahaan lighting terbesar di Indonesia. Dua pemilik lainnya, Hendra (pemilik studio rekaman Musica) dan Koko (Deteksi).
Ketika sedang asyik ngobrol dengan Harry Kiss dan Hendra Lie, eh tak disangka, saya melihat teman saya lamaaa banget, yang sudah 23 tahun tidak berjumpa. Hans Utama, sekarang bekerja di Indosiar. Hans tetap gondrong dan nyentrik. Dulu kami sama-sama aktif dalam majalah khusus dan intern di Bandung. Waktu itu saya masih kuliah di Universitas Padjadjaran. Saya kaget, lha Hans malah bingung bisa bertemu saya dalam acara "orang di balik panggung" di Ancol itu.
Yang menyenangkan, saya juga bertemu dengan Robert Angkasa, orang nomor satu dalam bisnis Jaringan 21 di Indonesia. Robert Angkasa malam itu berpakaian santai. Robert Angkasa dan pasangannya, Ranti, kini Founders Triple Diamond, peringkat paling tinggi di Indonesia. Dalam dunia persilatan, Robert dan Ranti Angkasa itu "mahaguru" dari semua mahaguru, yang sudah tentu disegani banyak perguruan lainnya. Bertemu dengan orang seperti Robert Angkasa, saya merasakan aura positifnya yang luar biasa.
Saya juga ngobrol dengan Om Chris Pattikawa, yang sudah membesarkan banyak musisi terkemuka di Indonesia ketika dia masih produser di TVRI dan menggarap acara Asia Bagus di TVRI (kemudian pindah ke RCTI). Saya sempat tanya komentar Om Chris tentang Chrisye, musisi legendaris Indonesia, yang meninggal dunia Jumat dinihari. Ada juga manajer AB Three, Ibu Maryati Soewarno. Dan banyak lagi. Ada ratusan bahkan lebih dari seribu orang di Backstage. Betul-betul pesta (dan memang malam itu pesta ulang tahun putra Harry Kiss, Vidie).
Singkat kata, di tengah suasana semilir angin laut, sinar laser dan dentuman suara musik dari soundsystem yang bagus, saya bertemu banyak teman baru dan ketemu teman lama dalam acara santai di akhir pekan ini.
Saya ingin cerita tentang Restoran Backstage. Restoran ini dibangun di atas lahan yang direklamasi. Keunikannya, suasananya dikelilingi laut, kanan, kiri dan belakang panggung, semuanya Laut Jawa. Lokasinya tak jauh dari McDonalds Ancol. Dari kawasan resto yang berkapasitas 1.000 tempat duduk, kita bisa menonton orang mandi di laut sampai dinihari.
Didukung panggung, lighting dan soundsystem berkualitas sangat baik, acara-acara yang tampil di resto ini tentu menjadi lebih menarik. Biasanya kan kalau korporat mengadakan acara, soundsystem-nya jelek lah, panggungnya kurang memadai, atau pencahayaannya kurang pas. Nah, di Backstage, semua sudah terakomodasi dan tersedia dengan sempurna. Sebab resto ini dimiliki pengusaha entertainment, orang-orang di balik panggung, yang berpengalaman dan sukses di bidang masing-masing.
Tamu juga dapat duduk di atas, dengan pemandangan laut, yang eksotis. Boleh disebut, resto ini kombinasi romantisme dan eksotisme. Kita bisa lho menikmati romantic dinner di resto ini, sambil memandang laut lepas dan mendengar deburan ombak di pantai. Apa nggak asyik tuh?
Selain menghadirkan makan dalam suasana alfresco dining, Backstage juga menyediakan tempat duduk di ruang indoor tapi dengan kaca transparan sehingga tamu tetap dapat menikmati suasana luar yang eksotis.
Atau begini saja. Anda coba datang dulu ke Backstage dan rasakan suasana alfresco dining-nya yang jarang ditemukan di Jakarta. Soalnya ini suasana makan di pantai Ancol. Ada deburan ombak, ada angin laut. Backstage betul-betul menghadirkan suasana berbeda.
Serpong, 31 Maret 2007
Angin Sepoi-Sepoi di Resto Backstage di Ancol
Hari Jumat (30/3) malam, saya menyempatkan diri hadir ke restoran baru di dekat Pantai Karnaval, yaitu Restoran Backstage. Dinamakan Backstage karena pemiliknya memang orang-orang di balik panggung, yang mensuksesnya acara-acara konser musik.
Saya bertemu Harry Kiss, pengusaha entertainment di bidang soundsystem, yang beberapa hari lalu mengirim SMS undangan kepada saya untuk datang ke resto ini. Saya bertemu pemilik lain resto ini, Hendra Lie, yang 40 tahun berpengalaman dalam usaha lighting. Perusahaannya, Mata Elang, perusahaan lighting terbesar di Indonesia. Dua pemilik lainnya, Hendra (pemilik studio rekaman Musica) dan Koko (Deteksi).
Ketika sedang asyik ngobrol dengan Harry Kiss dan Hendra Lie, eh tak disangka, saya melihat teman saya lamaaa banget, yang sudah 23 tahun tidak berjumpa. Hans Utama, sekarang bekerja di Indosiar. Hans tetap gondrong dan nyentrik. Dulu kami sama-sama aktif dalam majalah khusus dan intern di Bandung. Waktu itu saya masih kuliah di Universitas Padjadjaran. Saya kaget, lha Hans malah bingung bisa bertemu saya dalam acara "orang di balik panggung" di Ancol itu.
Yang menyenangkan, saya juga bertemu dengan Robert Angkasa, orang nomor satu dalam bisnis Jaringan 21 di Indonesia. Robert Angkasa malam itu berpakaian santai. Robert Angkasa dan pasangannya, Ranti, kini Founders Triple Diamond, peringkat paling tinggi di Indonesia. Dalam dunia persilatan, Robert dan Ranti Angkasa itu "mahaguru" dari semua mahaguru, yang sudah tentu disegani banyak perguruan lainnya. Bertemu dengan orang seperti Robert Angkasa, saya merasakan aura positifnya yang luar biasa.
Saya juga ngobrol dengan Om Chris Pattikawa, yang sudah membesarkan banyak musisi terkemuka di Indonesia ketika dia masih produser di TVRI dan menggarap acara Asia Bagus di TVRI (kemudian pindah ke RCTI). Saya sempat tanya komentar Om Chris tentang Chrisye, musisi legendaris Indonesia, yang meninggal dunia Jumat dinihari. Ada juga manajer AB Three, Ibu Maryati Soewarno. Dan banyak lagi. Ada ratusan bahkan lebih dari seribu orang di Backstage. Betul-betul pesta (dan memang malam itu pesta ulang tahun putra Harry Kiss, Vidie).
Singkat kata, di tengah suasana semilir angin laut, sinar laser dan dentuman suara musik dari soundsystem yang bagus, saya bertemu banyak teman baru dan ketemu teman lama dalam acara santai di akhir pekan ini.
Saya ingin cerita tentang Restoran Backstage. Restoran ini dibangun di atas lahan yang direklamasi. Keunikannya, suasananya dikelilingi laut, kanan, kiri dan belakang panggung, semuanya Laut Jawa. Lokasinya tak jauh dari McDonalds Ancol. Dari kawasan resto yang berkapasitas 1.000 tempat duduk, kita bisa menonton orang mandi di laut sampai dinihari.
Didukung panggung, lighting dan soundsystem berkualitas sangat baik, acara-acara yang tampil di resto ini tentu menjadi lebih menarik. Biasanya kan kalau korporat mengadakan acara, soundsystem-nya jelek lah, panggungnya kurang memadai, atau pencahayaannya kurang pas. Nah, di Backstage, semua sudah terakomodasi dan tersedia dengan sempurna. Sebab resto ini dimiliki pengusaha entertainment, orang-orang di balik panggung, yang berpengalaman dan sukses di bidang masing-masing.
Tamu juga dapat duduk di atas, dengan pemandangan laut, yang eksotis. Boleh disebut, resto ini kombinasi romantisme dan eksotisme. Kita bisa lho menikmati romantic dinner di resto ini, sambil memandang laut lepas dan mendengar deburan ombak di pantai. Apa nggak asyik tuh?
Selain menghadirkan makan dalam suasana alfresco dining, Backstage juga menyediakan tempat duduk di ruang indoor tapi dengan kaca transparan sehingga tamu tetap dapat menikmati suasana luar yang eksotis.
Atau begini saja. Anda coba datang dulu ke Backstage dan rasakan suasana alfresco dining-nya yang jarang ditemukan di Jakarta. Soalnya ini suasana makan di pantai Ancol. Ada deburan ombak, ada angin laut. Backstage betul-betul menghadirkan suasana berbeda.
Serpong, 31 Maret 2007
Comments