Kolom Blog Adhi Ksp: Menikmati Soto Kudus Bersama Pemilik PO Nusantara

Kolom Blog Adhi Ksp

Menikmati Soto Kudus Bersama Pemilik PO Nusantara

Ketika asyik makan siang dengan sahabat akhir pekan lalu, telepon seluler berdering. Rupanya Pak Handojo Budianto, pemilik perusahaan otobus (PO) Nusantara Kudus. "Pak Adhi, apa kabar? Wah, saya selalu membaca blog Anda, Kolom Blog Adhi Ksp. Saya suka tulisan tentang rahasia awet muda," kata Handojo pada siang itu.

Komentar itu sungguh merupakan surprise bagi saya. Rupanya Pak Handojo, di sela-sela kesibukannya memimpin perusahaan otobus terkemuka di Indonesia, masih sempat, bahkan secara rutin membaca blog saya setiap hari. Kami lalu membuat janji untuk bertemu. Hari Sabtu pagi kemarin, saya datang ke kantornya di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, dekat perempatan Grogol.

Rupanya Pak Handojo dan istrinya Bu Shinta membuka restoran Soto Kudus "Sederhana" Bu Jatmi di sebelah kantor cabang PO Nusantara di Jakarta. Saya pun disuguhi soto kudus dengan rasa khas asli Kudus. Bu Jatmi yang namanya sudah terkenal di Kota Kudus, kebetulan ada di rumah makan itu.

Saya kenal dengan Pak Handojo ketika saya bertugas di Jawa Tengah. Saya pernah datang ke pool pusat di Kudus. Saya ingat, Pak Handojo mengajak saya mencoba menyetir bus mewah Scania buatan Swedia. Wah, saya lulus menyetir bus meski keliling di seputar pool PO Nusantara saja. Begitulah perkenalan pertama dengan Pak Handojo, yang sangat bersahaja itu, hampir dua tahun silam.

Karena itulah, ketika Pak Handojo mengontak saya dan menceritakan bahwa selalu membaca blog, bahkan mengatakan blog ini juga membantu usahanya, saya merasa ah, ternyata blog ini ada manfaatnya bagi banyak orang. Terima kasih, Pak Handojo.

Selain ngobrol soal usaha Soto Kudus yang dikelola istrinya, Shinta, Pak Handojo juga bersemangat menceritakan bahwa usaha busnya kini berkembang. Dia memperluas bisnisnya pada jasa persewaan bus pariwisata di Jakarta, di bawah bendera Symphonie Nusantara. Tamu pertamanya, ternyata delegasi peringatan ke-50 Konferensi Asia Afrika, April 2005. Usaha ini berkembang pesat karena kualitas bus yang sangat baik, juga layanan kepada pelanggan, yang sebagian besar perusahaan korporat dan lembaga pendidikan di Jakarta.

Saya pernah menulis tentang sukses PO Nusantara di Kompas Jawa Tengah. Saya kutip lagi sebagian tulisan tersebut. Sejak kecil, Handojo kelahiran Kudus, 14 Desember 1966 senang mengutak-atik mesin dan mendalami dunia otomotif. Ayahnya, Jonatan Budianto, sejak tahun 1968, memiliki dua bus jurusan Kudus-Semarang tanpa AC.Usaha bus ini terus berkembang.

Tahun 1975, PO Nusantara mulai menggunakan satu-dua bus Mercedes Benz non-AC. Tahun 1984, mulaimenggunakan dua bus AC. "Armada kami waktu itu jumlahnya 10,"ceritanya. Pada tahun itu, Handojo yang tamat SMA, ingin melanjutkanpendidikan tinggi dengan mengikuti bimbingan tes di Yogyakarta.

Waktu itu Handojo berpikir, kok tak ada bus Semarang-Yogyakarta yangnyaman.Tahun 1989, setelah Handojo mengenyam pendidikan tinggi di Fresno, California, Amerika Serikat, mendalami teknologi industri dengan spesialisasi transportasi, ia memegang kendali PONusantara. "Saya pertama kali membuka jurusan Kudus-Semarang-Yogyakarta Patas AC dengan komposisi bangku dua-dua," katanya.Tahun 1993, ia mulai membuka bus Patas jurusan Kudus-Semarang-Purwokerto.

Usahanya terus berkembang. Februari 1995, Handojo merintis jurusan Kudus-Semarang-Jakarta.Ketika krisis ekonomi terjadi tahun 1998, usaha busnya ikut lesu. Jumlah penumpang ke Jakarta yang umumnya pedagang sangat berkurang.

"Saya mengandalkan trayek dekat, Kudus-Yogyakarta karenapelajar dan mahasiswa tidak kena imbas," ungkapnya.Untuk menyelamatkan usahanya, Handojo putar otak. Ia membeli 11 bus dari perusahaan yang bangkrut dengan harga sekitar Rp 100 juta. "Tampilan luarnya buruk, tapi ternyata mesin dan sukucadangnya masih bagus. Waktu membeli bus-bus bekas itu, saya ditertawakan. Tapi cara itu sangat membantu, terutama menghemat suku cadang karena harganya naik," cerita Handojo.

Begitulah sekelumit tentang usaha Handojo Budianto membesarkan PO Nusantara, yang kini juga dilengkapi teknologi GPS Solo System. Teknologi GPS memudahkannya memantau 250 busnya yang tersebar di berbagai kota.

Saya senang bisa bertemu dengan Pak Handojo Budianto, orang di balik layar suksesnya PO Nusantara Kudus. Seorang pengusaha yang rendah hati, yang memulai usahanya dari bawah, tentunya. Jika bertemu dengan orang-orang seperti Pak Handojo, ulet, gigih, pantang menyerah, saya selalu merasa mereka ikut memberi pelajaran hidup yang sangat berharga kepada saya.

Serpong, 25 Maret 2007

Comments

Popular posts from this blog

Masuk dalam Lima Besar Blog Terbaik 2008 Versi Maverick Indonesia

Kolom Blog Adhi Ksp: Paris van Java dan Wawa Sulaeman yang Fenomenal

Kolom Blog Adhi Ksp: Aston