"Success is nothing if you can't enjoy it"

Kolom Blog Adhi Ksp

"Success is nothing if you can't enjoy it"

SAYA membaca kalimat ini di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. Success is nothing if you can't enjoy it. Iklan aktraktif sebuah bank asing ini mengena di hati saya. Benar. Sukses yang kita raih dan kita miliki tak berarti apa-apa jika kita tak dapat menikmatinya. Saya tidak mengulas soal iklan itu, tetapi saya tertarik pada kata-kata tersebut.

Banyak orang yang bekerja di kota besar seperti di Jakarta, sibuk bekerja keras sejak pagi hingga malam, bahkan sampai menjelang tengah malam. Demi karier dan gaji, mereka rela bekerja lebih keras, menghabiskan waktu 13-16 jam dari 24 jam sehari. Jika waktu istirahat enam jam, artinya ada waktu sisa 18 jam dalam sehari. Namun jika 14-16 jam waktu dihabiskan untuk bekerja, berapa waktu yang tersisa untuk "menikmati" sukses dari hasil kerja keras Anda?

Persoalannya, beberapa teman saya mulai mengeluhkan kondisi yang menyebabkan mereka seakan hidup asosial, jarang bertemu keluarga, apalagi tak sempat lagi bergaul dengan sahabat. Hidup menjadi seakan monoton, dari hari ke hari menghadapi rutinitas pekerjaan. Salah siapa?
Tentu saja saya tidak ingin mengalami situasi semacam itu.


Saya ingat pernah membaca buku berjudul "The Heart of A Leader" karya Ken Blanchard. "Jangan bekerja lebih keras, bekerjalah lebih cerdas", demikian pesan Ken Blanchard. Kebanyakan orang masih berpikir bahwa ada hubungan langsung antara banyaknya kerja yang dilakukannya dengan sukses. Semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk bekerja, semakin sukses Anda nantinya.

Seorang pengusaha sukses saat ditanya syarat menjadi sukses memberi kiat. "Meraih sukses itu mudah. Anda tinggal bekerja setengah hari. Anda bisa bekerja di paruh hari yang pertama ataupun yang kedua," demikian tulis Ken. Sementara orang sukses memang bekerja keras, mereka berpikir dulu sebelum bekerja. Mereka proaktif bukan reaktif. Sebagian pekerja keras menempelkan kata-kata ini di meja kerjanya, "Jangan duduk saja di situ, lakukanlah sesuatu!".

Namun Ken Blanchard, pengarang buku "The One Minute Manager" mengatakan, nasihat terbaik yang pernah diterimanya adalah mengubah kata-kata itu menjadi, "Jangan kerja melulu, duduklah!"

Ken lalu memberi nasihat, "Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk berpikir, menyusun strategi, dan menyusun prioritas, Anda akan bekerja jauh lebih keras, tanpa menikmati manfaat pekerjaan yang dikerjakan dengan cerdas."

Menurut saya, bekerja keras itu kewajiban. Tetapi bagaimana kita juga dapat menikmati sukses hasil kerja keras itu? Bekerjalah lebih cerdas. Dalam sehari waktu yang tersedia 24 jam. Jika waktu istirahat 8 jam, masih tersisa 16 jam. Nah jika waktu kerja kita 8 jam (bahkan lebih), manfaatkan waktu 8 jam sisanya untuk "bermain" dan menikmati hasil kerja keras Anda. Bahkan jika kita menikmati pekerjaan kita, maka sepanjang hari, kita selalu menikmati hidup.
Saya meyakini kata-kata dalam iklan sebuah bank asing itu bahwa "success is nothing if you can't enjoy it".


Luangkan waktu untuk menikmati hidup Anda seperti berolahraga secara rutin (tenis, renang, futsal, golf dan sebagainya), menikmati hobi Anda (membaca, menyanyi, ngeblog dan lainnya), bersosialisasi dengan aktif dalam organisasi, berkumpul dengan teman-teman pada saat santai mulai dari berkaraoke sampai meneguk wine, berlibur di pantai atau gunung dan menikmati waktu santai bersama keluarga, dan tentu saja selalu bersyukur kepada Sang Pecipta atas segala sesuatu yang telah kita peroleh selama ini. Kalau aktivitas-aktivitas ini sudah dapat Anda lakukan, Anda telah menikmati sukses dari hasil kerja keras selama ini.

Work hard, play hard. Anda setuju, bukan?

Serpong, 11 Juni 2008

Comments

Popular posts from this blog

Kolom Blog Adhi Ksp: Paris van Java dan Wawa Sulaeman yang Fenomenal

Kolom Blog Adhi Ksp: Starbucks, Kopi Luwak, dan J.Co

Hiburan Rakyat Menjelang Kenaikan BBM