Menikmati Liburan: Deburan Ombak di Pantai

KEMANA Anda menikmati liburan panjang lalu? Masa liburan memang hampir selesai. Kali ini, saya ingin berbagi cerita dan pengalaman tentang liburan. Banyak tempat wisata yang indah di Indonesia, mengapa harus berlibur ke luar negeri?

Lha, orang asing saja banyak yang berlibur ke tempat-tempat wisata di Indonesia, mengapa kita malah pergi ke luar negeri, untuk buang-buang devisa?

Pekan lalu, saya sekeluarga menikmati keindahan Pulau Sepa, salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu dan masih masuk wilayah Jakarta. Pulau Sepa yang berjarak 54 mil dari Marina Ancol, dapat digapai dengan kapal cepat.Pulau ini masih memiliki pasir putih dan pantai bersih yang dapat digunakan bermain oleh anak-anak. Tentu saja kondisi pantai di Pulau Sepa, berbeda dengan pantai di Ancol yang relatif kotor. Air laut di pantai Pulau Sepa masih bening.

Dua turis asal Belanda yang menginap di Pulau Sepa, menyampaikan kekagumannya. “Beautiful island,” katanya. Pasangan wisatawan Belanda itu mungkin usianya sudah hampir 60 tahun. Mereka terbang dari Bandara Schipol Amsterdam, langsung ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. “Saudara saya bekerja di Jakarta,” kata mereka.

Keluarga orang asing lainnya yang menikmati keindahan Pulau Sepa adalah keluarga besar Korea Selatan. Saya sempat berbincang-bincang dengan salah satu dari mereka. Ternyata reuni besar keluarga itu di Pulau Sepa. “Putri saya lama bermukim di Amerika. Setelah dia menikah, kami jarang bertemu. Baru kali ini kami bertemu lagi,” kata Ny Lee.

Pak Lee membawa saksofon dan alat karaoke produk Korea. Dia mengajak menyanyi bersama saat malam tiba. Begitulah keakraban sesama tamu terjalin di pulau indah, yang dapat ditempuh hanya 1,5 jam dari Marina Ancol.Pagi hari, kami menyaksikan pantai yang berada tepat di vila tempat kami menginap, menyurut. Batu karang, yang menjadi rumah ikan terlihat jelas. Namun angin laut bertiup sangat kencang.

Menjelang siang, air laut mulai pasang dan kembali normal. Ombak berkejar-kejaran. Suara deburan ombak dan semilir angin laut, membuat suasana di Pulau Sepa betul-betul suasana berlibur. Duduk di kursi santai di tepi pantai, sambil membaca buku dalam suasana tenang dan damai.

Bagi yang menyukai privasi, menginap pada saat weekdays saat yang tepat. Sebaliknya, bagi yang suka keramaian, pada weekends, pulau resor ini selalu ramai. Pulau Sepa ternyata merupaka lokasi berlibur yang favorit bagi orang asing, baik mereka yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya, maupun yang sengaja datang dari negara mereka.

Indonesia memiliki ribuan pulau, dan beberapa di antaranya merupakan pulau indah seperti Pulau Sepa. Seandainya saja pemerintah menyadari betapa pentingnya memperkuat sektor pariwisata sebagai tambang devisa negara, tentu pulau-pulau nan indah yang tersebar di banyak lokasi itu akan dibenahi dan menjadi destinasi.

Kapan pariwisata jadi unggulan?
Empat belas tahun silam, saya pernah ke Pulau Aruba di kawasan Karibia, Amerika Tengah. Pulau itu koloni Belanda, sekitar 50 mil barat laut dari Curacao. Waktu itu saya berpikir, Pulau Bali lebih baik dibandingkan Aruba. Bali memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Tapi jumlah turis yang datang, waw, gila-gilaan. Aruba dibantu Belanda, menang promosi.

Pulau Aruba seluas 193 km2 (Bayangkan luas Pulau Bali 5.633 km2) itu mulai menggalakkan pariwisata sejak tahun 1985 setelah sebelumnya dilanda krisis ekonomi. Nah sekarang banyak orang kaya dunia memilih berlibur di Aruba, pulau kecil di Karibia itu.Kembali ke soal pariwisata.

Malaysia sudah menyadari bahwa sumber daya alam mereka akan habis. Sepuluh tahun terakhir ini, Malaysia giat menggalakkan sektor pariwisata sebagai salah satu sumber devisa. Bagaimana dengan Indonesia?

Pulau-pulau nan indah jumlahnya ribuan, tapi dibiarkan terlantar, sia-sia. Kita ini seperti kelaparan di lumbung padi. Mungkin ada baiknya kita mengimbau presiden mendatang untuk peduli pariwisata. Bisa nggak buat gebrakan agar Indonesia, negeri nan indah dan rupawan ini, dikenal sebagai destinasi wisata utama di Asia?

Serpong, 12 Juli 2008

Comments

Itha said…
Mas Adhi suka banget ya ke pulau sepa, abisnya sering banget aku baca tulisan mas adhi tentang pulau sepa, tapi...koq fotonya ga ada ya...? kapan-kapan kalo kesana lagi bagi-bagi fotonya ya...'n salam buat yang tinggal disana ya.

Popular posts from this blog

Kolom Blog Adhi Ksp: Paris van Java dan Wawa Sulaeman yang Fenomenal

Kolom Blog Adhi Ksp: Starbucks, Kopi Luwak, dan J.Co

Hiburan Rakyat Menjelang Kenaikan BBM