Ketika "Slank" Kritik Mafia Senayan

Ketika "Slank" Kritik Mafia Senayan

Grup band Slank bikin heboh. Lirik lagu berjudul "Gosip Jalanan" membuat para wakil rakyat di Senayan berang. Awalnya mereka berniat menggugat Slank, namun baru saja kasus ini muncul di permukaan, Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menangkap tangan anggota Komisi IV DPR, Al Amin Nasution. Amin disangka terlibat kasus suap pengalihan status hutan lindung di Kabupaten Bintan, Riau.

Hari ini Kamis 17 April 2008, KPK menahan lagi anggota Komisi XI DPR Hamka Yandu dan mantan anggota DPR Antony Zeidra Abidin yang saat ini Wakil Gubernur Jambi. Keduanya menjadi tersangka penerima aliran dana Bank Indonesia sejumlah Rp 31,5 miliar dari mantan Kepala Biro Pengawasan Bank Indonesia Rusli Simanjuntak untuk pembahasan amandemen Undang-undang tentang Bank Indonesia. Antony dan Hamka dikenai Pasal 5 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sebenarnya kritik terhadap wakil rakyat sudah pernah dilakukan musisi Iwan Fals dalam lagunya berjudul "Surat Buat Wakil Rakyat" . Tapi memang lirik lagu Iwan Fals tak setajam lagu "Gosip Jalanan"-nya Slank.

Mau tau gak mafia di Senayan,
Kerjanya tukang buat peraturan,
Bikin UUD ujung-ujungnya duit...

Para Slankers berniat "menyerbu" gedung DPR jika DPR menggugat Slank. Tapi aksi yang dilakukan KPK, membuat anggota DPR terdiam. Memang tidak semua wakil rakyat berang. Banyak pula yang menganggap lagu itu sebagai kritik yang harus didengar.

Memang aneh jika DPR memprotes lagu Slank. Aneh jika wakil rakyat yang digaji puluhan juta rupiah setiap bulan, tidak mau dikritik oleh rakyat. Slank kan memang bagian dari rakyat. Tak heran jika Slank justru didukung sebagian besar masyarakat Indonesia. Rakyat sudah muak dengan ulah wakil rakyat dan pejabat yang melakukan korupsi.

Seperti dipacu semangat oleh Slank, KPK kini "memburu" anggota DPR yang membuat UU tetapi menerima imbalan uang. Siapakah giliran berikutnya?

Langkah KPK tentu patut didukung masyarakat Indonesia. Dan jngan lupa, Korea Selatan pun kini gencar memburu koruptor. Tidak tanggung-tanggung, konglomerat Samsung Lee Kun-hee yang sangat berpengaruh, ditangkap karena penggelapan pajak. Bayangkan, Samsung kan perusahaa global raksasa lho. Kasus-kasus korupsi di China juga menarik dibedah. Pemerintah China bahkan serius dengan melakukan shock therapy, menembak mati koruptor.

Seandainya uang hasil korupsi itu digunakan untuk membangun sekolah, untuk membiayai anak-anak di pelosok pedesaan melanjutkan pendidikan, untuk membantu biaya kesehatan keluarga pra-sejahtera, untuk membantu keluarga miskin yang masih tak mampu membeli beras, intinya untuk membebaskan keluarga Indonesia dari kemiskinan dan keterbelakangan.

Masak sudah 62 tahun merdeka, masih ada rakyat yang antre minyak tanah, antre ini dan itu. Sementara negara tetangga sudah melompat beberapa tingkat, Indonesia masih jalan di tempat...

Jakarta, 17 April 2008

Comments

Popular posts from this blog

Kolom Blog Adhi Ksp: Paris van Java dan Wawa Sulaeman yang Fenomenal

Kolom Blog Adhi Ksp: Starbucks, Kopi Luwak, dan J.Co

Hiburan Rakyat Menjelang Kenaikan BBM