Kolom Blog Adhi Ksp: Seandainya Para Kandidat Presiden, Gubernur, Wali Kota, Bupati Nge-Blog...

Kolom Blog Adhi Ksp

Seandainya Para Kandidat Presiden, Gubernur, Wali Kota, Bupati Nge-Blog...

Seandainya para kandidat presiden, gubernur, wali kota, bupati memiliki blog pribadi, waw, tentu dunia blog di Indonesia makin seru. Setidak-tidaknya, calon pemilih dapat berinteraksi mengenai berbagai hal. Ya, mengapa para kandidat pemimpin di negeri ini tidak memanfaatkan blog sebagai salah satu alat mempromosikan diri dan gagasan?

Ide ini muncul begitu saja pada Kamis (18/10) pagi hari ini saat mendengarkan karya komposer Johann Sebastian Bach dalam Bach for Book Lovers di rumah. Tapi mungkin juga karena Rabu (17/10) malam, saya melihat Ibu Megawati Soekarnoputri, calon Presiden yang diusung PDI-P, bersama suaminya Taufik Kiemas, hadir dalam pesta pernikahan putri Pak August Parengkuan (mantan Pemred Kompas) di Hotel Ritz-Carlton Jakarta. Saya juga melihat Pak Wiranto dan istrinya dalam pesta yang meriah semalam.

Seandainya para kandidat presiden sampai kandidat bupati dan wali kota memiliki blog pribadi, saya berharap, jaringan internet akan sampai ke pelosok-pelosok desa terpencil. Biayanya ditekan semurah mungkin agar rakyat di desa-desa pun melek internet. Mereka dapat membaca profil, gagasan, ide, pemikiran kandidat yang akan dipilih. Ini sangat penting agar rakyat Indonesia tidak salah pilih. Mereka tahu persis konsep para kandidat dalam membangun Indonesia, sampai hal sekecil-kecilnya. Mereka dapat berinteraksi langsung dengan para kandidat. Bahkan para pemilih calon presiden di luar negeri pun, dapat berinteraksi dan membaca pokok-pokok pemikiran mereka.

Di Amerika Serikat, Hillary Clinton, kandidat presiden menulis di blognya, selain memiliki website dan website resmi sebagai Senator New York. Selain itu, Hillary memiliki sejumlah blog antara lain Hillary Rodham Clinton President 2008, Hillary for President, Vote Hillary, dan lainnya. Tim sukses Hillary memang harus bekerja keras untuk ini, terutama karena era Amerika memang era internet. Barack Obama pun demikian, memiliki website sekaligus weblog. Keduanya melancarkan "perang internet", dan rakyat Amerika menyukai hal itu.

Bagaimana dengan Indonesia? Saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo meluncurkan situs resminya, yang hingga kini masih dimanfaatkannya sebagai alat informasi berbagai aktivitasnya. Demikian halnya dengan Adang Daradjatun. Sayangnya, mereka tak punya waktu untuk berinteraksi dengan pengunjung website masing-masing.

Ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso juga memiliki website resmi. Ke depan, agaknya Bang Yos yang mengumumkan resmi sebagai calon Presiden 2009, perlu membuat situs resmi termasuk weblog, agar makin dikenal masyarakat. Namun website ataupun weblog Ibu Megawati Soekarnoputri, setelah saya cek lewat Google search engine, tidak saya temukan. Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid sejak lama memiliki situs yang menginformasikan semua aktivitasnya hingga kini. Sedangkan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memiliki website yang berisi informasi kegiatannya sebagai pejabat negara.

Zulkieflimansyah, anggota DPR RI yang pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten, hingga kini masih meng-update websitenya. Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera ini mengutip kata-kata Bung Karno dalam website-nya, Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang samapai Merauke.(Ir. Soekarno).

Dari sekian banyak tokoh masyarakat di negeri ini, yang nge-blog ataupun yang punya website, belum banyak. Padahal seiring perkembangan teknologi internet dan multimedia, sudah waktunya para kandidat presiden, gubernur, bupati dan wali kota untuk memiliki blog. Konstituen butuh dialog interaktif. Kalaupun tak sempat bertatap muka, mengapa tidak berdialog di jagat maya, yang dapat diakses jutaan orang di seluruh dunia?

Jika ini terwujud, saya prediksi, jaringan internet akan meluas hingga ke pelosok desa di Indonesia. Penduduk di desa di Papua dapat membaca profil, pemikiran dan gagasan calon yang akan dipilih melalui jaringan internet yang sudah masuk ke desanya. Wawasan penduduk Indonesia akan bertambah: setidaknya menunjukkan dunia ini tidak sempit. Terbayang nggak sih suatu hari nelayan Bayah di Lebak berinteraksi dengan kandidat bupati, gubernur atau presiden, menanyakan langsung program konkret menyejahterakan nelayan?

Pendidikan untuk anak-anak di desa terpencil yang jauh dari ingar-bingar Jakarta, melalui e-learning akan terealisasi lebih cepat. Dan pemerintah mau tak mau harus menekan biaya koneksi internet semurah mungkin agar makin banyak orang Indonesia, termasuk di pelosok, juga menikmati berselancar di jagat maya.

Yah, seandainya para kandidat presiden, gubernur, wali kota dan bupati di negeri ini nge-blog...(bukan hanya sekadar punya website yang hanya menginformasikan kegiatan seremonial). Kita butuh gagasan, ide, pandangan pribadi para kandidat tentang berbagai hal. Kita butuh visi kandidat memimpin negeri ini. Dan setelah menduduki jabatan pun, mereka tetap dapat memelihara komunikasi dengan konstituen lewat blog. Mereka harus meluangkan waktu, setidaknya seminggu sekali, di sela-sela kesibukan. Entah dikelola sendiri atau oleh tim. Tapi menjaga komunikasi dengan konstituen tetaplah penting.

Mungkin ini menarik bila dimunculkan dalam Pesta Blogger akhir Oktober di Blitz Megaplex Jakarta. Pak Menteri Komunikasi dan Informatika, Moh Nuh, mungkin bisa mensosialisasikannya?

Serpong, 18 Oktober 2007

Comments

Popular posts from this blog

Kolom Blog Adhi Ksp: Paris van Java dan Wawa Sulaeman yang Fenomenal

Kolom Blog Adhi Ksp: Starbucks, Kopi Luwak, dan J.Co

Hiburan Rakyat Menjelang Kenaikan BBM