Kolom Blog Adhi Ksp: Bersama "Otak" GPS
Kolom Blog Adhi Ksp
Bersama "Otak" GPS
Global Positioning System atau GPS kini mulai menjadi tren di Indonesia. Sejumlah industri otomotif dan industri seluler mulai memperkenalkan pentingnya GPS dalam produk mereka. Di Indonesia, sebagian besar GPS digarap oleh perusahaan Solo System. Itu perusahaan asli Indonesia, yang dibuat oleh putra Indonesia, Arifin Effendy, kelahiran Bogor, 31 tahun silam.
Saya sudah beberapa kali bertemu dengan Arifin Effendy. Anak muda lulusan Universitas Cornell, New York, Amerika Serikat ini ternyata "otak" GPS Solo System di Indonesia. Produknya kini digunakan industri seluler Nokia, bahkan sejumlah industri otomotif menggunakan karyanya. Selama ini produk Solo System sudah digunakan oleh antara lain Blue Bird, PO Nusantara, Pertamina.
Bahkan, bersama mitranya, Avix yang dimotori Hendrik Alamsyah, Solo System kini memimpin produk GPS di Indonesia. Mereka bahkan akan menggarap pangsa pasar negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Siapa bilang putra-putra Indonesia tak mampu bersaing?
Palmerah, 11 September 2007
Bersama "Otak" GPS
Global Positioning System atau GPS kini mulai menjadi tren di Indonesia. Sejumlah industri otomotif dan industri seluler mulai memperkenalkan pentingnya GPS dalam produk mereka. Di Indonesia, sebagian besar GPS digarap oleh perusahaan Solo System. Itu perusahaan asli Indonesia, yang dibuat oleh putra Indonesia, Arifin Effendy, kelahiran Bogor, 31 tahun silam.
Saya sudah beberapa kali bertemu dengan Arifin Effendy. Anak muda lulusan Universitas Cornell, New York, Amerika Serikat ini ternyata "otak" GPS Solo System di Indonesia. Produknya kini digunakan industri seluler Nokia, bahkan sejumlah industri otomotif menggunakan karyanya. Selama ini produk Solo System sudah digunakan oleh antara lain Blue Bird, PO Nusantara, Pertamina.
Bahkan, bersama mitranya, Avix yang dimotori Hendrik Alamsyah, Solo System kini memimpin produk GPS di Indonesia. Mereka bahkan akan menggarap pangsa pasar negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Siapa bilang putra-putra Indonesia tak mampu bersaing?
Palmerah, 11 September 2007
Comments